Kisah nyata Sang Jenderal dan Nenek Tua Pedagang Keripik Singkong.... MASYAALLAH ...!!! Bila semua pejabat negeri ini berahlak mulia, tidak sulit menjadikan Indonesia bangsa yang disegani dunia. Yang setuju silahkan Share dan silahkan baca ... !!!!
Kapolda NTB, Brigjen Pol Umar Septono SH, MH saat mencium tangan seseorang nenek tua penjual keripik singkong (kicknews, gin)
kicknews. today Mataram – Brigadir Jenderal Drs Umar Septono SH, MH. Kapolda NTB, kelihatannya tak pernah capek untuk berikan contoh bagaimana bertingkah laris serta berperilaku yang baik serta santun, baik pada yang muda ataupun yang tua. Tidak heran hal tersebut membuatnya jadi perhatian umum, lantaran dengan style kebersahajaannya itu.
Kesempatan ini sang jenderal tdk segan-segan untuk mencium tangan seseorang nenek tua penjual keripik singkong seraya beli dagangannya di mana waktu itu dengan cara kebetulan dianya bersua dengan nenek tua itu waktu akan melayat atas meninggalnya orangtua dari salah seseorang anggota polisi di lokasi Gomong, Kota Mataram pada 28 februari 2016 yang lalu.
Tentang kenapa dianya demikian merendah di depan beberapa orang miskin serta anak-anak yatim, dalam peluang lain Umar Septono pernah mengemukakan kalau untuk dianya lihat mahluk ciptaan Tuhan, tidak dari pangkat, jabatan maupun hartanya, tetapi dari kedekatannya pada Tuhan yang maha kuasa.
“Saya terasa lebih cemas bila ada orang miskin dan anak yatim geram pada saya, lantaran ada ayatnya dalam Al Quran yang menyebutkan bila hingga menghardik mereka, itu namanya termasuk juga orang yang mendustaka agama” tutur Kapolda.
Dia menerangkan, kalau menghormati dan menyayangi orang miskin yaitu perintah Tuhan, jadi dianya tdk pernah terasa rendah bila hingga mencium tangan mereka tanda penghormatan. Untuk Umar, menghormati mereka diliatnya juga dari ujian berat yang di terima beberapa orang itu.
“Mungkin saya maupun bebrapa rekanan semuanya bakalan tidak mampu terima ujian seberat yang di terima oleh beberapa orang yang saya cium tangannya itu” paparnya renyah dengan tebaran senyum pada beberapa mass media yang bercakap enteng dengan sang jenderal.
Di sebutkan juga, usaha memberikannya contoh sejenis itu untuk Kapolda yaitu usahanya berikan contoh pada bawahannya maupun orang lain yang masih tetap berasumsi diri lebih tinggi derajatnya dari beberapa orang yang tampak miskin walau sebenarnya didepan Tuhan derajatnya mungkin saja juiceteru kebalikannya.
“Dihadapan Tuhan kita semuanya sama serta yang membedakan yaitu taqwa” lanjutnya.
Momen yang kebetulan bisa diabadikan oleh salah seseorang personil polisi yang mendampinginya ini menunjukkan arti yang begitu mendalam. Mungkin saja tampak gampang dalam sikap, akan tetapi buang ego dan melepas semua keakuan hingga kepala bisa tertunduk pada beberapa orang yang umumnya dikira lebih rendah yaitu suatu hal yang begitu susah untuk dikerjakan terlebih buat level beberapa pejabat seperti yang dilaksanakan oleh kapolda NTB ini.
sumber : http://www.9mediaislam.com/2016/09/kisah-nyata-sang-jenderal-dan-nenek-tua.html
0 comments:
Post a Comment