Berita Viral Terbaru

“…Dan tolong-menolonglah anda dalam (lakukan) kebajikan dan takwa, dan jangan sampai tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah anda pada Allah, sesungguhnya Allah sangatlah berat siksa-Nya. ” Al Maa-idah 2
Allah memerintahkan kita untuk tolong-menolong dalam hal kebaikan. Demikian sebaliknya Allah melarang keras tolong-menolong dalam masalah kejahatan.

Hadits Nabi di bawah perlihatkan bila siapa juga yang turut dan dalam kejahatan/dosa, semuanya berdosa. Dikutuk Allah. Sebagai contoh, dalam hal minuman keras/khamar, yang berdosa tidaklah Hanya orang yang minuman keras. Tetapi juga yang memeras anggur, yang minta diperas, penjualnya, pembelinya,
pengantar minuman, dll :

“Rasulullah s. a. w. melaknat perihal arak, sepuluh grup : (1) yang memerasnya, (2) yang minta diperaskannya, (3) yang meminumnya, (4) yang membawanya, (5) yang minta dihantarinya, (6) yang menuangkannya, (7) yang menjualnya, (8) yang makan harga nya, (9) yang membelinya, (10) yang minta dibelikannya. ” (Cerita Tarmizi dan Ibnu Majah)
Sekian perihal dalam hal riba, yang dikutuk bukan cuma pemberi Riba, tetapi juga
pencatat/notaries, serta saksi-saksinya :

Dari Jabir ra sebetulnya Rasulullah SAW melaknat sebagian pemakan riba, yang memberikannya, sebagian pencatatnya dan saksi-saksinya. ” Selanjutnya beliau bersabda, “Mereka semua yakni sama”. (HR. Muslim).

Ibnu Mas’ud meriwayatkan :

“Rasulullah saw. melaknat orang yang makan riba dan yang tambahkan makan dari hasil riba, dua orang saksinya, dan penulisnya. ” (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)

Demikian juga pada praktik suap-menyuap :
“Rasulullah saw. melaknat orang yang menyogok, yg terima suap, dan sebagai perantaranya. ” (HR Ibnu Hibban dan Hakim)
Di dalam hukum juga kalau ada satu pihak yang membantu penjahat dalam kerjakan kejahatan, dia juga bersalah. Oleh karena itu mestinya kita jangan sempat turut dan/menolong satu kejahatan/dosa.



sumber : http://www.kabarinformasi.com/2016/08/anak-ini-tidur-dijalan-karena-tak-punya.html