Friday, September 16, 2016

INI BARU PATUT KITA CONTOH,,,MESKI SUAMINYA WALIKOTA IBU INI TETAP MASIH JUALAN NASI DI KANTIN,,,HARTA DAN JABATAN SEMUANYA HANYA LAH SEMENTARA DAN TDAK DI BAWA MATI,,,BERIKUT KISAH NYA DAN TOLONG BANTU SEBARKAN SEMOGA MENJADI INSPIRASI BUAT KITA SEMUA !!!!!



Endang yang waktu itu lagi tengah resik-resik, menyampaikan umumnya kantin baru ramai sekitaran jam 20. 00 WIB. “Anak-anak hingga jam 20. 00 WIB masih tetap ada aktivitas universitas PKPBA, usai kesibukan baru mencari makan, ” kata Endang lugas.

Kantin Endang yang bernama Kantin El-Salwa ini, terdapat didalam lingkungan mahad putri UIN Maliki. Pelanggannya mahasiswi UIN Maliki semester 1 yang diharuskan mondok selama setahun.

Kantinnya seperti warung-warung simpel yang lain. Mejanya terbuat dari kayu umum, tetapi jenis servicenya seperti prasmanan, dimana mahasiswi mengambil sendiri makanannya. Ada 25 jenis masakan yang di sediakan, dengan lima orang pegawai yang melayani. Endang juga turut mempersiapkan masakan walau tak memasaknya.

Setiap subuh, Endang mesti ke Pasar Dinoyo utuk belanja kepentingan kantinnya. Bila tak ada aktivitas protokoler Pemkot Malang, Endang tentu ada di kantinnya.

Saat jarum jam memberikan jam 20. 00 WIB, banyak mahasiswi yang mencari makan. Bahkan juga Endang juga melayani beberapa mahasiswi yang makanannya dibungkus. “Kalau pagi serta siang lebih ramai lagi. Saya jadi bungkusnya harus cepat, dan kerap kurang rapi, ” sambung Endang lalu tertawa.

Menurut Endang, jabatan suaminya akan tidak memengaruhi pribadi serta kegiatannya. Bahkan juga Endang memaparkan, Sutiaji tdk menuntut dianya jadi istreri petinggi yang perlu tampak perlente. “Saya serta suami berasumsi jabatan serta harta cuma amanah dan sesaat, tak dibawa mati. Ayah juga tak menuntut saya mesti begini atau demikian. Saya apa yang ada saja, ” tutur perempuan asli Pasuruan ini.

Ibu empat orang anak ini menuturkan, telah berjualan nasi di UIN Maliki mulai sejak 2007. Bahkan juga sebelumnya Sutiaji menjabat sebagai anggota Komisi D DPRD Kota Malang. Walau sekarang ini Sutiaji jadi orang no 2 di Kota Malang, Endang tetaplah tdk tutup kantinnya
.
Untuk lulusan UIN Maliki jurusan Tarbiyah ini, kantinnya adalah pengingat untuk selalu berlaku merendah. Endang menjelaskan tak malu berjualan nasi, walau sekarang ini posisinya sebagai isteri Wakil Wali Kota Malang. “Selama yang saya kerjakan halal tidak jadi masalah, ayah juga tak jadi masalah. Tentang posisi ayah, Insya Allah saya bisa menempatkan diri, ” ucapnya.


Pribadi Endang yang apa yang ada serta tdk melihat hal duniawi ini dikarenakan Endang tergugah dengan Sy’ir Tanpo Wathon punya Gus Dur. Endang menjelaskan, hidup manusia itu mesti ikhlas, dan jangan sampai memandang rendah orang lain, terlebih membanggakan jabatan serta harta. “Hidup ini ujungnya kematian, jabatan serta harta tdk turut dibawa. Jadi saya coba melihat jabatan suami saya ini sebagai langkah mencari ridho Allah SWT, ” pungkas Endang.

Nurul Hikmah, dosen Mahad Putri UIN Maliki, mengaku salut dengan Endang. Menurut dosen Bhs Arab ini, Endang adalah sosok yang bersahaja. Nurul yang juga alumni UIN Maliki ini bahkan juga pernah melihat, waktu Sutiaji makan di kantin ini waktu masihlah jadi anggota DPRD.

Waktu itu, Nurul lihat sosok Endang dan Sutiaji yang lagi tengah makan bersama-sama di kantin begitu romantis. “Bu Endang ini contoh saya, saya menginginkan mencontoh beliau. Bu Endang bahagia guyon, itu yang bikin saya nyaman makan disini, ” imbuh Endang.

Mahasiswi UIN Maliki, Indah mengakui kerap makan di Kantin El-Salwa. Makanan favoritnya yaitu sayur manisa dan terong panggang. “Harganya murah, paling mahal Rp 9. 000. Rata-rata Rr 5. 000 saya udah makan enak, ” tandas mahasiswi jurusan Bhs Inggris ini.



sumber : http://www.beritaviral.org/2016/09/istri-wakil-walikota-ini-tetap-jualan.html

0 comments:

Post a Comment